Rabu, 03 November 2010

Informasi Yang Keliru Tentang Saragih Permata

Pada edisi 2-3bln lalu di Majalah Budaya Simalungun “SAUHUR” ada informasi yg menurut sy adalah aneh,yaitu mengenai sejarah Morga Saragih Permata.
Pada postingan lawei Muhar Omtatok Saragih di milis barita-simalungun@yahoogroups.com diceritakan bhw morga Saragih Permata adalah marga keturunan dari Saragih Garingging sama hal-nya juga dgn Morga Saragih Jawak & Saragih Dasalak yg merupakan keturunan dari Saragih Garingging.
Pada topik Sejarah Morga Saragih Permata yang dimuat dalam Majalah Sauhur itu dikatakan bahwa Saragih Permata adalah keturunan dari perantau asal Samosir yang berpindah ke Raya dan kemudian menggunakan marga Saragih dengan cabang Permata karena berasal dari marga Simarmata sebelumnya di Samosir.
Ini jelas suatu kerancuan sejarah,karena jika mmg dia adalah Simarmata sebelumnya maka sama halnya dengan yang lain maka akan menjadi cabang dari Saragih Simarmata dan tidak membentuk cabang baru karena aslinya Saragih Permata adalah cabang dari Saragih Garingging penguasa di Raya,Simalungun.
Postingan yang kontroversi ini jelas membuat kegaduhan yang kemudian terlihat pada edisi berikutnya Redaksi Majalah Sauhur mendapat kritik dari pembacanya bahwa Sejarah Saragih Permata yang dimuat pada Majalah Sauhur tersebut adalah ngawur dan tidak berdasar.
Untunglah pihak redaksi SAUHUR melalui redaktur Lawei Muhar Omtatok Saragih segera melakukan klarifikasi pada edisi berikutnya sehingga artikel yang ngawur ini bisa segera dibantahkan,lolosnya artikel ini tidak lepas dari berangkatnya redaktur Majalah Sauhur tsb ke Jakarta sedangkan Majalah Sauhur masih kekurangan SDM dalam memeriksa artikel yang masuk selain itu juga krn kekurangan artikel yang mau disumbangkan secara sukarela pada Majalah Budaya Simalungun ini demi perkembangan bersama halak Simalungun di mana pun terutama di perantauan.
Informasi tentang Simalungun sangat banyak saat ini di berbagai website namun belum tentu benar,jadi wajib kita untuk sedikit  selektif dalam membaca beberapa artikel Sejarah dan Budaya Simalungun.Perhatikan juga apakah dari artikel tsb mempunyai “hidden agenda” atau tidak.
Beberapa artikel yang diposting oleh seseorang wartawan (entah masih sebagai karyawan Gatra atau tidak saat ini) dengan nama Julkifli Marbun atau kadangkala menggunakan nama “@Simalungun” pada beberapa blog yang ia buat (sekitar 15 blog lebih) lebih banyak berisikan informasi kabur dan karangan beliau,jadi kita wajib untuk lebih hati-hati dalam membaca postingan-postingan beliau terutama yang berkaitan dengan Sejarah dan Budaya Simalungun


Muhar Omtatok berkata

Terimakasih Lawei atas tanggapannya.
Sebagai Redaktur Pelaksana, saya sangat kecolongan atas tulisan Sdr. Masrul Purba tersebut,karena pada saat itu saya sedang berada di luar pulau dalam rangka pengobatan.
Secara pribadi, saya sangat menyayangkan kinerja Sdr Masrul Purba yang sebenarnya adalah potensi untuk Simalungun, bukan menulis sebuah kisah tanpa referensi yang cukup.
Dalam tulisan tersebut, ada beberapa nama yang ia pakai. Beberapa waktu lalu, turunan dari nama-nama yang dipakai dalam tulisan tersebut, sudah mengadakan pertemuan dan akan menempuh jalur hukum terhadap penulis.
Sekarang ini kita sedang mengumpulkan data untuk itu.
Diatte Tuppa


0 komentar:

Posting Komentar